Call Us Today

0811-2610-514

SERTIFIKASI ISO : BERIKUT CARA MENGATASI TANTANGAN SAAT AUDIT

Sebagai Lembaga Sertifikasi yang menjunjung tinggi kedisiplinan dan efisiensi proses sertifikasi ISO, Multi Sertifikasi Indonesia akan membagikan apa saja tantangan dan bagaimana cara mengatasi tantangan dalam suatu proses sertifikasi.

AUDIT SERTIFIKASI ISO
image – audit sertifikasi ISO

BERIKUT HAL YANG HARUS DI KUASAI SEBAGAI AUDITOR

  1. Disrupsi Teknologi

Perkembangan disrupsi teknologi yang pesat dianggap sebagai tantangan sekaligus ancaman bagi profesional di bidang akuntansi. Salah satunya dengan kemunculan aplikasi atau software akuntansi. Teknologi ini mampu pengganti peran karena bisa menampilkan dan melaporkan data real time secara akurat. Arus disruptif tersebut cukup meresahkan, mengingat auditor belum tentu mampu menyelaraskan kemampuan dengan teknologi tersebut.

Tantangan berikutnya, harus meningkatkan kemampuan analisis, baik secara teknik maupun fundamental. Jadi, dalam hal ini, dan juga tidak hanya melakukan audit, tetapi juga menjadi penasehat dan pembuat keputusan tepercaya.

  1. Melakukan Preventif Audit Internal

Teknologi kerap memanjakan pengguna karena kemudahan dalam pengoperasiannya. Namun, auditor tetap wajib melakukan proses internal secara intensif. Tidak seharusnya, pengusaha terlena dengan kecanggihan teknologi akuntansi.

Teknologi akuntansi memang dirancang akurat dan transparan, tetapi risiko kecurangan hanya bisa dikendalikan oleh penggunanya. Bisa jadi, ada perubahan data saat proses input. Di sinilah, tugas auditor, memastikan data yang dimasukkan ke sistem sesuai dengan di prosedur yang berlaku.

  1. Meningkatkan Pengetahuan Sesuai Perkembangan Zaman

harus menguasai teknologi dan informasi terbaru di era revolusi industri 4.0. Suka atau tidak, pengetahuan dan penguasaan tersebut memengaruhi kualitas kinerja. Bisa dikatakan, semakin luas wawasan serta kemampuan, profesionalitasnya semakin meningkat.

Salah satu cara mendapatkan pengetahuan teknologi dan informasi, yakni melalui dunia pendidikan. Artinya, saat menjalani kuliah, harus mengasah kemampuan teknologi digital. Dengan begitu, usai lulus dari perguruan tinggi, mudah terserap di dunia kerja yang diinginkan.

  1. Menjadi Konsultan Internal yang Profesional

Tantangannya, harus mampu bersikap profesional. Artinya, semua koreksi dan informasi, harus bersifat evaluatif. Dengan evaluasi tersebut, harapannya, masalah di internal organisasi maupun perusahaan bisa teratasi.

  1. Meningkatkan Kinerja Organisasi

memastikan proses manajemen perusahaan berjalan dengan benar. Dalam hal ini, harus menilai secara objektif dan memberikan rekomendasi langkah kepada manajemen. Selain itu, juga harus mampu mengoreksi seberapa efisien penggunaan sumber daya di level manajemen.

  1. Memastikan Keamanan Data yang Terhubung Internet

Belakangan ini, sebagian aplikasi akuntansi sudah berbasis blockchain. Data perusahaan harus didistribusikan tepat sasaran. Pasalnya, kesalahan distribusi data, bisa menimbulkan kebocoran sistem akuntansi perusahaan.

TANTANGAN YANG MUNGKIN TERJADI DI INTERNAL PERUSAHAAN ANDA

Adapun hal-hal lain yang mungkin menjadi tantangan yang terjadi di internal perusahaan anda, antara lain:

  • Kurang Respon dari Manajemen (atasan) prioritas utama tetep produksi harus jalan jadi proses ini, hanya buang waktu
  • Pass atau Fail dalam proses tidak ada efek yang berarti.
  • Internal auditor yg ditugaskan melakukan tugas tetap memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan utamanya, akibatnya kesulitan untuk menjadwal dan pelaksanaannya tidak efektif.
  • Seringkali mengkaitkan tidak adanya reward tambahan.
  • Auditee kurang merespon baik saat diaudit oleh internal auditor, bahkan beberapa orang merasa bahwa proses ini mengganggu pekerjaan utama.
  • Hasil temuan biasanya tidak di follow up dengan baik, karena tidak ada sanksi jika tidak difollow up.
  • Top management seringkali tidak melihat audit internal sebagai alat untuk mendapatkan feedback untuk improvement bisnis perusahaan, mereka lebih melihat sebagai pesyaratan formal belaka untuk mempertahankan sertiikat.
  • Komitmen manajemen yaitu mengenai pelaksanaan yang cenderung tertunda.
  • karena terganggunya aktifitas utama masing-masing section terkait pelaksanaan audit.
  • Auditor kurang punya power karena berasal dari dalam organisasi sehingga temuan – temuan  direspon tidak sepenuh hati.
  • Kontrol dari  manajemen atas follow up hasil audit lemah (ini juga berkaitan dengan komitmen)
  • pemahaman tentang audit itu sendiri (kadang masih dianggap sebagai beban tambahan pekerjaan, belum mengganggap bahwa audit membantu proses perbaikan berkelanjutan)
  • kadang masih menganggap bahwa audit dilakukan untuk mencari2 kesalahan kita. padahal mestinya kita menganggap proses dilakukan untuk menunjukkan kepada kita bahwa masih ada kelemahan atas apa yang kita kerjakan selama ini.
  • selaku auditor internal terkadang sok telah mengetahui apa saja yang dikerjakan. sehingga yang kita lakukan hanya terfokus pada mencari dokumen ini dan dokumen itu dan seringkali tidak menyentuh esensi dari proses yang dijalani. sehingga akhirnya terfokus pada menyiapkan dokumen operasional, bukan pada level mengapa dokumen ini perlu dibuat, mengapa dokumen ini perlu disimpan dsb.
  • Komitmen manajemen yang ditunjukan oleh jajaran manajemen seringkali setengah hati. Sebagian contohnya respon jajaran manajemen yang kurang suka bila ada temuan yang berasal dari bagian yang dipimpinnya.
  • Tidak adanya semangat perbaikan sistem melalui proses yang ditunjukan dari seluruh bagian dalam organisasi karena mengganggap audit intenal adalah tambahan pekerjaan.
  • Tidak adanya punish and reward selama proses berlangsung. Misal tidak adanya sanksi bagi divisi dengan temuan terbanyak atau punishment bagi divisi yang terlambat atau tidak mau menutup temuan yang dihasilkan.
  • Belum adanya pemahaman tentang sistem ISO dikalangan pegawai, sehinga kegiatan audit intenal di anggap aktifitas eksklusif yang tidak berpengaruh tehadap pegawai di level terbawah
  • Belum seragamnya informasi yang di miliki terkait pelaksanaan proses sertifikasi. Misalnya bagaimana membuat laporan ketidaksesuaian dan potensi ketidaksesuaian. Ketidakjelasan ruang lingkup.

CARA PERUSAHAAN ANDA MENGATASI TANTANGAN SAAT PROSES SERTIFIKASI ISO

Menghadapi tantangan saat proses audit sertifikasi adalah hal yang biasa. Untuk membantu Anda mengatasi tantangan ini, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Persiapkan Diri dengan Baik:

  • Pastikan tim Anda memahami persyaratan ISO yang relevan dengan baik.
  • Lakukan audit internal sebelumnya untuk mengidentifikasi potensi masalah.
  • Sediakan semua dokumen dan catatan yang diperlukan.

2. Pemilihan Penguji yang Kompeten:

  • Pastikan bahwa auditor yang ditunjuk memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai dalam bidang yang sedang di kerjakan.

3. Komunikasi Dengan Penguji:

  • Buka saluran komunikasi yang baik dengan auditor.
  • Tanyakan pertanyaan jika ada yang tidak jelas sebelum atau selama audit.

4. Kelola Waktu dengan Baik:

  • Atur jadwal yang memungkinkan Anda untuk fokus dan tidak terburu-buru.
  • Pastikan semua pihak yang terlibat dapat hadir sesuai jadwal.

5. Kepatuhan Dokumen:

  • Pastikan semua dokumen yang diperlukan tersedia dan terorganisir dengan baik.
  • Pastikan dokumen tersebut menggambarkan praktik-praktik yang sesuai dengan standar ISO.

6. Kepatuhan dengan Praktik Operasional:

  • Pastikan bahwa praktik operasional sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah Anda tetapkan.

7. Pemantauan dan Perbaikan:

  • Tunjukkan kepada auditor bahwa Anda telah melaksanakan pemantauan dan tindakan perbaikan jika ditemukan ketidaksesuaian.

8. Reaksi terhadap Ketidaksesuaian:

  • Jika ketidaksesuaian terdeteksi, reaksi dengan cepat untuk menyelesaikan masalah dan pastikan tindakan perbaikan yang sesuai diambil.

9. Jaga Ketenangan:

  • Selama proses berlangsung, tetap tenang dan bersikap profesional. Jangan merasa terancam atau terprovokasi.

10. Evaluasi Hasil :

  • Setelah proses selesai, tinjau hasil dengan cermat dan pelajari peluang untuk perbaikan.

11. Pelajari dari Pengalaman:

  • Gunakan hasil sebagai peluang untuk meningkatkan sistem manajemen Anda.

Ingatlah bahwa sertifikasi ISO bertujuan untuk membantu organisasi meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional. Meskipun proses ini bisa menjadi tantangan, mereka juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan proses bisnis Anda.

Cara Menjadi Lead Auditor ISO

Mengambil peran sebagai seorang Lead Auditor ISO adalah pencapaian yang membanggakan dalam karir seorang profesional dalam bidang manajemen mutu, lingkungan, keamanan informasi, dan berbagai standar ISO lainnya. PT MSI (Jasa Sertifikasi ISO) telah lama dikenal sebagai penyedia pelatihan yang berkualitas.

auditor iso

Jika Anda adalah seseorang yang bersemangat untuk meningkatkan kualitas dan kepatuhan dalam dunia bisnis, maka Anda mungkin sudah melihat bahwa menjadi seorang Lead Auditor ISO adalah langkah yang tepat! PT MSI adalah mitra terpercaya dalam pelatihan ini, dan akan membantu Anda mencapai impian Anda menjadi Lead Auditor ISO dengan mengikuti Training dengan Kami.

Dengan Training kami yang berkualitas dan instruktur berpengalaman, Anda akan mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang yang sukses. Selain itu, Training kami sudah ter-Registrasi oleh IRCA. Anda akan menerima sertifikasi tersebut dan akan diakui secara internasional, dengan ini dapat membuka pintu kesempatan baru dalam karir Anda.

PT MSI, partner Anda dalam menuju kesuksesan. Bersama-sama, kita akan mencapai keunggulan dalam dunia Sertifikasi ISO. Jadi bagian dari kami sekarang!

Informasi lebih lanjut :

Marketing Executive : 0811-2620-515
Email : marketing@multisertifikasi.co.id

Ikuti juga social media resmi kami untuk update informasi baru yang tentunya menambah wawasan Anda terkait Sertifikasi ISO dan SMK3

Instagram : @multisertifikasi
Facebook : Multi Sertifikasi Indonesia
LinkedIn : Multi Sertifikasi Indonesia